Perbandingan Penggunaan Branded Emoticon Yang Mengandung Kelucuan di Dua Negara
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Saat ini, Mobile Instant Messaging (MIM) telah menjadi fitur yang secara umum digunakan untuk memperkuat hubungan antara konsumen dengan merek. Penggunaan emotikon dalam MIM digunakan sebagai strategi oleh merek-merek terkenal sebagai influencer merek yang berperan untuk menyampaikan pengetahuan merek (brand knowledge) kepada konsumen lainnya, yang dikenal sebagai hubungan antara konsumen ke konsumen (C2C). Melanjutkan studi penelitian sebelumnya mengenai penggunaan branded emoticon dalam meningkatkan strategi C2C terdapat dua karakteristik tipe emotikon, yaitu: Kindchenschema dan Whimsical dalam studi kasus merek Three Squirrel di China. Peneliti mengeksplorasi kemungkinan efektifnya penggunaan branded emoticon tersebut di Indonesia melalui studi kasus terhadap merek Dunkin Donuts di Indonesia. Studi dilakukan melalui aplikasi MIM paling umum di Indonesia: WhatsApp. Riset data diperoleh secara purposive dan disebarkan secara on-line dengan total sampel sebanyak 400 responden yang diproses melalui SPSS 22 dan software AMOS 24 untuk menyesuaikan model persamaan struktural. Pada penelitian ini ditemukan bahwa kelucuan Kindchenschema dan Whimsical dapat memunculkan intensi pembelian dan kelekatan pada aplikasi WhatsApp melalui keseruan dan brand engagement yang tercipta. Ditemukan juga bahwa diantara kedua kelucuan tersebut, kelucuan Whimsical memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap munculnya intensi pembelian dan kelekatan pada aplikasi WhatsApp.
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Copyright
Written application must be made to the Managing Editor for permission to reproduce any of the contents of the journal for use in other than course of instruction—e.g., inclusion in books of readings or in any other publications intended for general distribution. In consideration for the grant of permission by the journal in such instances, the applicant must notify the author(s) in writing of the intended use to be made of each reproduction. Normally, the journal will not access a charge for the waiver of copyright.
Except where otherwise noted in articles, the copyright of articles in the journal has been transferred to the KBI. Where the author(s) has (have) not transferred the copyright to the KBI, the applicant must seek a permission to reproduce (for all-purpose) directly from the author(s).